Berkurbanadalah tentang melawan kecenderungan materialisme untuk senantiasa mendekatkan diri dan bertakwa kepada Allah, serta meraih kebahagiaan yang lebih hakiki. Semoga al-faqir dan jamaah sekalian dapat menghayati dan menerjemahkan pesan kurban dalam kehidupan sehari-hari secara maksimal. Wallahu a'lam bish-shawâb.
Khutbah Jumat kali mengingatkan kita pada tujuan hidup kita di dunia. Dengan sejumlah nasihat Al-Quran dan hadits ini, kita dapat memaknai hidup kita yang singkat ini. Kita berdoa kepada Allah agar selalu megingat tujuan kita hidup di dunia. Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul “Khutbah Jumat Tujuan Hidup di Dunia.” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop. Semoga bermanfaat! اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى القيامة 36 Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Kita diciptakan di dunia ini tidak untuk menyibukkan diri dengan hal-hal keduniaan yang pasti menuju kepunahan. Kita diciptakan tidak untuk menyibukkan diri dengan jabatan yang akan kita tinggalkan, pakaian yang pada akhirnya akan usang, makanan yang akan menjadi kotoran, mobil yang suatu saat nanti menjadi rongsokan dan rumah yang tidak kita bawa ke kuburan. Di kehidupan dunia yang sementara ini, kita diperintahkan untuk berbuat taat kepada Allah, Tuhan yang wajib kita sembah. Dengan ilmu-Nya yang azali ada tanpa permulaan, Allah mengetahui bahwa di antara hamba-hamba-Nya ada yang taat, dan di antara mereka ada yang durhaka dan mendustakan-Nya. Ia menyiapkan surga bagi hamba-hamba-Nya yang mukmin dan neraka bagi hamba-hamba-Nya yang mendustakan-Nya dan mendustakan para nabi-Nya. Kita tidak seperti binatang yang kehidupannya hanya dilalui untuk makan, minum dan tidur. Melainkan kita diperintahkan untuk berbuat taat kepada Allah dan dilarang untuk berbuat maksiat kepada-Nya. Barangsiapa yang tidak mengetahui hal ini, berarti ia tidak mengetahui tujuan penciptaannya. Bukankah Allah ta’ala berfirman أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى القيامة 36 Artinya “Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban?” QS. Al-Qiyamah 36. Allah subhanahu wata’ala juga menegaskan وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ الذاريات 56 Maknanya “Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali Aku perintahkan mereka untuk beribadah kepada-Ku.” QS. Adz-Dzariyat 56. Mereka yang tidak mengetahui untuk tujuan apa mereka diciptakan di dunia ini, berlaku pada diri mereka sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam إنَّ اللهَ يُبْغِضُ كُلُّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ سَخَّابٍ بِالْأَسْوَاقِ جِيفَةٍ بِاللَّيْلِ، حِمَارٍ بِالنَّهَارِِ، عَارِِفٍ بِأَمْرِِ الدُّنْيَا جَاهِلٍ بِأَمْرِِ الْآخِرَةِ. رواه ابن حبان Artinya “Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang sombong, rakus kepada harta benda sehingga mengumpulkannya dengan cara yang haram, banyak bicara haram untuk mendapatkan harta, tidak pernah beribadah di malam hari, hanya memikirkan makanan di siang hari sehingga lalai untuk melakukan kewajiban, mengetahui urusan dunia dan tidak mengetahui urusan akhirat.” HR Ibnu Hibban. Manusia model seperti mereka ini sangat banyak. Allah ta’ala berfirman وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ سبأ 13 Maknanya “...dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” QS. Saba’ 13 Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Allah mengetahui pada azal bahwa di antara hamba-hamba-Nya yang beriman ada yang menjadi wali, bertakwa dan shalih, dan di antara mereka ada yang fasiq, bermaksiat dan pelaku dosa. Di antara umat manusia ada yang bermaksiat kepada Allah dengan telinganya. Ada yang dengan matanya. Ada yang dengan hatinya. Ada yang dengan tangannya. Ada yang bermaksiat dengan kakinya. Dan ada yang bermaksiat dengan lisannya. Allah ta’ala berfirman إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا الإسراء 36 Maknanya “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” QS. Al-Isra’ 36. Allah ta’ala juga berfirman مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ ق 18 Artinya “Tidak ada suatu kata yang diucapkan pun melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat.” QS. Qaf 18. Sedangkan seorang muslim yang sempurna imannya, bertakwa dan shalih, ia adalah yang dimaksud oleh sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ متفق عليه Artinya “Orang muslim yang sempurna imannya adalah seorang muslim yang mampu menahan lisan, tangan dan anggota tubuh lainnya untuk tidak menyakiti orang lain, baik muslim ataupun non muslim tanpa hak.” HR. al-Bukhari dan Muslim. Karena itu, barangsiapa di antara kita yang tergerak untuk melakukan maksiat karena godaan setan atau hawa nafsu, maka hendaklah ia selalu mengingat firman Allah ta’ala أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى القيامة 36 Artinya “Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban?” QS. Al-Qiyamah 36. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Berbuatlah untuk akhiratmu seolah-olah engkau mati besok! Berusahalah untuk mengumpulkan bekal akhirat sebelum engkau dikejutkan oleh malaikat maut. Izra’il tidak akan permisi kepada siapapun. Jika ajal seseorang telah tiba, Izra’il akan mengeluarkan roh dari jasadnya. Anak kecil yang yang masih menyusu kepada ibunya, remaja yang kuat badannya, orang sehat yang tidak pernah sakit, semuanya, jika ajal telah tiba, rohnya akan berpisah dari badannya. Betapa banyak orang sehat yang mati tanpa sakit. Banyak pula cucu yang mati sebelum kakeknya yang sudah tua renta. Untuk itu, kita persiapkan bekal untuk kehidupan akhirat. Bekal itu adalah ilmu dan amal, yakni belajar ilmu agama dan mengamalkannya. Ilmu agama akan menjaga kita. Berbeda dengan harta. Kitalah yang menjaganya. Banyak di antara kita yang sibuk mencari bekal harta untuk masa depan di dunia. Tapi lalai untuk mengumpulkan bekal yang bermanfaat bagi masa depan alam kubur dan alam akhiratnya. Seorang penyair menyenandungkan يَا مَنْ بِدُنْيَاهُ اشْتَغَلَ وَغَـرَّهُ طُولُ الْأَمَلِ اَلْمَـوْتُ يَأْتِي بَـغْتَـةً وَالْقَـبْـرُ صُنْدُوقُ الْعَمَل Artinya, “Wahai orang yang disibukkan dengan urusan dunia dan terbuai dengan panjangnya angan-angan! Ingatlah kematian itu datang tiba-tiba dan kuburan adalah tempat balasan amal!” Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ ِللهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Ustadz Nur Rohmad, anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, tinggal di Dawarblandong, Mojokerto.
Katakata muhasabah diri yang paling melegenda adalah ucapan sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu berikut ini, ‌حَاسِبُوا ‌أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، " Hisablah dirimu semua sebelum ( nanti) dihisab ." وَزِنُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا؛ " Dan timbanglah diri kamu semua sebelum ( nanti) ditimbang ." Naskah Khutbah Jumat singkat kali ini mengulas tentang 4 permata dalam diri manusia. Khutbah jumat menjadi momen penting untuk senantiasa mengingatkan masyarakat Muslim tentang pentingnya memelihara akal, agama, sifat malu, dan amal salih dari kerusakan. Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat 4 Permata dalam Diri Manusia dan yang Membinasakannya". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi اَلْحَمْدُ ِللهِ الًّذِى خَلَقَ الْاِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمِ وَالّذِيْ هَدَانَا لِطَرِيْقِهِ الْقَوِيْمِ وَفَقَّهَنَا فِي دِيْنِهِ الْمُسْتَقِيْمِ. أَشْهَدُ أَنْ لآاِلهَ إِلّاَ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُوْصِلُنَا إِلَى جَنَّاتِ النَّعِيْمِ وَتَكُوْنُ سَبَبًا لِلنَّظَرِ لِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ. وأَشْهَدُ أَنْ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ النَّبِىُ الرَّؤُفُ الرَّحِيْمُ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أُوْلِى الْفَضْلِ الْجَسِيْمِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ Ma’asyiral Muslimin rakhimakumullah, Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dalam bentuk terbaik. Ia diciptakan dengan bentuk fisik yang indah, juga diberi perangkat lunak yang sempurna, seperti akal pikiran, rasa, dan karsa kehendak. Manusia berbeda dari makhluk Allah lainnya. Malaikat diciptakan hanya memiliki akal tanpa diberi syahwat dan nafsu. Hewan dibekali syahwat sehingga hidupnya hanya mengikuti keinginan kebutuhan badannya; makan, minum, berhubungan badan dan segala keinginan yang bersifat jasmaniah. Sementara setan diciptakan hanya dengan bekal nafsu sehingga sepanjang hidupnya selalu ingkar akan nikmat Allah. Manusia, sebagaimana disebutkan dalam surat At-Tiin ayat 4 diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Manusia diciptakan dengan segala sesuatu yang dikaruniakan kepada malaikat, hewan dan setan, yakni berupa akal pikiran, syahwat, dan hawa nafsu. Oleh karena itu, kehidupan umat manusia lebih dinamis, karena manusia berjuang dalam tarikan antara ketiganya. Manusia bisa menjadi seperti malaikat hanya tunduk patuh pada Allah, bisa seperti hewan hanya mementingkan keinginan jasmaninya, ataupun bisa seperti setan hanya mengumbar hawa nafsunya. Sebagai makhluk ciptaan dalam bentuk terbaik, manusia dikaruniai empat hal sebagai permata dirinya. Empat permata ini disebutkan Rasulullah dalam hadistnya, sebagaimana dikutip oleh Ihya’ Ulumiddin. قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَةُ جَوَهِرَ فِيْ جِسْمِ بَنِيْ اَدَمَ يُزَلُهَا اَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ اَمَّا الْجَوَاهِرُ فَالْعَقْلُ وَالدِّيْنُ وَالْحَيَاءُ وَالْعَمَلُ الْصَّالِحُ Rasulullah SAW bersabda, “Ada empat permata dalam tubuh manusia yang dapat hilang karena empat hal. Empat permata tersebut adalah akal, agama, sifat malu, dan amal salih”. Akal adalah alat untuk memahami agama. Agama adalah rambu-rambu atau aturan yang memberikan arah pada manusia, sifat malu adalah pengendali, dan amal salih adalah buah dari akal memahami agama dengan pengendali berupa sifat malu tadi. Akal menjadi pemimpin dalam tubuh manusia untuk memahami mana yang hak dan batil, mana yang patut ataupun tidak, mana yang harus dikerjakan ataupun ditinggalkan. Ibnu Hajar al-Asyqalani dalam kitabnya Nashaihul Ibad mendefinisikan akal sebagai جَوْهَرٌ رُوْحَانِيٌّ خَلَقَهُ اللهُ تَعَالَى مُتَعَلَّقًا بِبَدْنِ الاِنْسَانِ يُعْرَفُ بِهِ الْحَقُّ وَالْبَاطِلُ “Permata ruhani ciptaan Allah yang berada dalam jasad manusia untuk mengetahui sesuatu yang hak dan batil.” Maasyiral Muslimin rakhimakumullah, Permata kedua yang dikaruniakan Allah kepada manusia adalah agama. Agama adalah aturan atau norma yang mengarahkan akal manusia untuk menerima hal-hal yang baik, layak dan pantas. Agama menjadi pedoman bagaimana manusia menjalani kehidupannya; bagaimana mengendalikan syahwat dan nafsu. Akal sehat akan mengarahkan kita dapat menerima agama yang hanif lurus, yang mampu memberikan ketenangan lahir batin dan dapat melahirkan sifat pengedali malu, serta membuahkan amal salih. Malu merupakan sifat yang dikembangkan oleh agama untuk mengendalikan perilaku manusia, yang dapat membedakan kita dengan hewan ataupun setan. Oleh karena itu, Ibnu Hajar al-Asqalani membagi malu menjadi dua, yakni haya’un nafsiyun dan haya’un imaniyun. Haya’un nafsiyun adalah rasa malu yang diberikan Allah pada setiap manusia, seperti rasa malu memperlihatkan auratnya dan sejenisnya. Sifat ini tidak diberikan pada hewan. Sementara haya’un imaniyun adalah أَنْ يَمْنَعَ المُؤْمِنُ مِنْ فِعْلِ الْمَعَاصِي خَوْفًا مِنَ اللهِ “Ketika seorang mukmin mampu mencegah dirinya untuk berbuat maksiat karena takut kepada Allah subhanahu wata'ala.” Sifat ini hanya diberikan pada orang mukmin yang mampu menggunakan akalnya untuk memahami perintah dan larangan Allah. Karena itu, wajar jika Rasulullah pernah memberikan nasihat kepada sahabatnya dengan mengatakan اَلْحَيَاءُ مِنَ الْاِيْمَانِ “Malu itu sebagian dari iman.” Malu untuk berbuat maksiat, malu meninggalkan perintah agama, malu tidak berbuat baik dan lain sebagainya. Maasyiral Muslimin rakhimakumullah, Permata yang terakhir yang dimiliki manusia adalah amal shalih, yakni perbuatan yang patut dan baik menurut kaidah agama. Amal shalih adalah buah dari kemampuan kita memahami agama, menjalankan perintah agama, serta kemampuan kita mengendalikan sikap dalam kehidupan. Banyak orang mampu memahami agama atau mengerti ilmu agama, tetapi tidak mampu mengendalikan syahwat dan nafsunya, sehingga ia tidak memiliki rasa malu, maka ia hanya bisa melakukan sesuatu yang hanya berorientasi pada kebutuhannya yang kadang merugikan orang lain. Contoh sederhana yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari, betapa banyak orang pandai agama tetapi tidak mampu mengendalikan diri, sehingga ia bukan mengamalkan ilmu agama, namun hanya memperalat agama untuk kepentingan dirinya atau kelempoknya. Maka akibat yang timbul dari itu bukan amal shalih tetapi justru maksiat. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah, Rasulullah dalam dalam hadits di atas juga mengingatkan pada kita akan bahaya yang mengancam empat permata manusia tersebut. Rasul mengatakan فَالْغَضَبُ يُزِيْلُ الْعَقْلَ وَالْحَسَدُ يُزِيْلُ الدِّيْنَ وَالطَّمَعُ يُزِيْلُ الْحَيَاءَ وَالْغِيْبَةُ يُزِيْلُ الْعَمَلَ الصَّالِحَ “Ghadlah marah-marah dapat menghilangkan akal, iri dan dengki hasud dapat menghilangkan agama, serakah thama’ dapat menghilangkan sifat malu, dan menggunjing ghibah dapat menghilangkan amal shalih. Maasyiral Muslimin rakhimakumullah, Semoga kita dapat mengoptimalkan permata yang ada dalam hidup kita untuk menjadi insan pilihan dan masuk dalam kategori muttaqin orang yang memiliki ketakwaan. باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Sukron Ma’mun, Pengurus Lakpesdam NU Kota Salatiga, Jawa Tengah

Nats: Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu hari maupun saatnya (Matius 25:13) Bacaan : Matius 25:1-13. Suatu kali, Washington Post mengingatkan tentang insiden tragis yang dialami kapal Titanic. Di ruang kendali, petugas sedang sibuk menjalankan tugasnya. Telepon berdering. Satu menit berlalu.

- Bismillaahirrahmaanirraahiim,Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُSegala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Dengan-Nya kita meminta pertolongan dalam segala urusan dunia dan akhirat. Salawat dan salam tercurah untuk seorang utusan yang paling mulia, keluarganya, dan semua sahabatnya, Amma ba' hari ini, Jumat 7 Januari 2022 kita dipertemukan kembali dalam majelis salat dan khotbah Jumat yang insya Allah tema kali ini adalah tentang mempraktekkan penerapan hidup sederhana sesuai sunah dan anjuran Rasulullah Salallaahu 'alaihi juga Fungsi Ijtihad Sebagai Sumber Hukum Islam Beserta Jenisnya Cara Sederhana Bahagiakan Anak di Tengah Pandemi Menurut Psikolog Khotbah Jumat Singkat Hari Ini Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Ada cukup banyak ayat Al-Qur'an dan hadis rasul yang menyebutkan tentang pola hidup satunya disebutkan dalam surah Al-Furqan ayat 67 berikut iniوَالَّذِيۡنَ اِذَاۤ اَنۡفَقُوۡا لَمۡ يُسۡرِفُوۡا وَلَمۡ يَقۡتُرُوۡا وَكَانَ بَيۡنَ ذٰلِكَ قَوَامًا‏Wallaziina izaaa anfaquu lam yusrifuu wa lam yaqturuu wa kaana baina zaalika qawaamaaArtinya "Dan termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, di antara keduanya secara wajar."Jika kita melihat dari artinya, maka seorang mukmin dianjurkan untuk tidak berlebih-lebihan, salah satunya dalam berinfak. Ayat ini juga mengandung makna orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan dengan menghambur-hamburkannya, perilaku ini bisa disebutkan sebagai kita menghambur-hamburkan harta, maka inilah yang sebenarnya dikehendaki setan, tetapi jangan pula kita bersifat kikir, karena selain tidak disukai Allah, kita juga akan dibenci oleh masyarakat. Dalam mengeluarkan harta, hendaklah kita berperilaku wajar dan di baik orang-orang mukmin adalah mereka dalam menafkahkan harta tidak boros dan tidak pula kikir, tetapi tetap memelihara keseimbangan antara kedua sifat yang buruk itu. Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Sifat boros pasti akan membawa kemusnahan harta benda dan kerusakan masyarakat. Seseorang yang boros walaupun kebutuhan pribadi dan keluarganya telah terpenuhi dengan hidup secara mewah, tetap akan menghambur-hamburkan kekayaannya pada kesenangan lain, seperti main judi, main perempuan, minum-minuman keras, dan lain sebagainya. Artinya, dia merusak diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya. Padahal, kekayaan yang dititipkan Allah kepadanya harus dipelihara sebaik-baiknya sehingga dapat bermanfaat untuk dirinya, keluarga, dan pula jika kita bersifat kikir, dapat membawa kepada kerugian dan kerusakan. Orang yang kikir selalu berusaha menumpuk kekayaan walaupun dia sendiri hidup sebagai seorang miskin dan dia tidak mau mengeluarkan uangnya untuk kepentingan masyarakat. Kalau untuk kepentingan dirinya dan keluarganya saja, dia merasa segan mengeluarkan uang, apalagi untuk kepentingan orang lain. Dengan demikian, akan tertumpuklah kekayaan itu pada diri seorang atau beberapa gelintir manusia yang serakah dan tamak. Orang yang sifatnya seperti ini diancam Allah dengan api neraka sebagaimana tersebut dalam firman-Nya,وَيۡلٌ لِّـكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةِ, اۨلَّذِىۡ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗ, يَحۡسَبُ اَنَّ مَالَهٗۤ اَخۡلَدَهٗ‌, كَلَّا‌ لَيُنۡۢبَذَنَّ فِى الۡحُطَمَةِWai lul-li kulli hu mazatil-lumaza, Al-lazi jama'a maalaw wa'addadah, Yahsabu anna maalahu akhladah, Kalla layum ba zanna fil hutamah Artinya "Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia manusia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam neraka Hu¯amah," QS. Al-Humazah 1-4Jadi jelas disebutkan bagaimana seharusnya sifat orang mukmin dalam menafkahkan hartanya. Dia tidak bersifat boros sehingga tidak memikirkan hari esok dan tidak pula bersifat kikir sehingga menyiksa dirinya sendiri karena hendak mengumpulkan kekayaan. Keseimbangan antara kedua macam sifat yang tercela itulah yang selalu dipelihara dan dijaga. Kalau kaya, dia dapat membantu masyarakatnya sesuai dengan kekayaannya, dan kalau miskin, dia dapat menguasai hawa nafsu dirinya dengan hidup secara jamaah Jumat rahimakumullah,Kesederhaan tidak hanya tercermin dalam gaya hidup saja, tetapi juga dalam pola pikir mencari penghidupan. Seorang yang berpikiran sederhana, seperti disebutkan dalam laman NU Online, tentunya tidak akan sampai melebihi batas kebutuhan hidup. Tuntutan dan keinginan akan selalu disesuaikan dengan kemampuan. Sehingga tidak ada rasa ingin menguasai dan memiliki hak orang lain di luar haknya. Sebuah perkataan yang perlu dipikirkan adalah cukupkanlah hidupmu dengan penghasilanmu’. Artinya, dalam ranah perekonomian individu dan keluarga perlu adanya strategi pendanaan yang berakar pada pengendalian nafsu berbelanja dan membeli. Kita harus kembali belajar memilah antara perkara yang harus dibeli, yang boleh dibeli, dan yang tidak perlu dibeli. Secara logis banyak sekali orang yang paham perbedaan yang primer dan sekunder, akan tetapi rayuan nafsu mengalahkan logika untuk memilih satu di antara dua. Oleh karena itu, kesederhanaan mempunyai hubungan yang erat dengan permasalahan hati, nafsu dan juga tawakkal. Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Kisah kesederhanaan Rasulullah SAW terekam dalam sebuah hadis yang menceritakan betapa beliau tidak mempunyai keinginan menumpuk harta, padahal jika mau sangatlah mudah baginya. Ketika Islam telah telah berkembang luas dan kaum muslimin telah memperoleh kemakmuran, Sahabat Umar bin Khattab RA berkunjung ke rumah Rasulullah SAW. Ketika dia telah masuk ke dalamnya, dia tertegun melihat isi rumah beliau, yang ada hanyalah sebuah meja dan alasnya hanya sebuah jalinan daun kurma yang kasar, sementara yang tergantung di dinding hanyalah sebuah geriba tempat air yang biasa beliau gunakan untuk berwudu. Muncullah keharuan muncul dalam hati Umar Ra. Tanpa disadari air matanya berlinang, maka kemudian Rasulullah saw menegurnya. “gerangan apakah yang membuatmu menangis?”Umar pun menjawabnya, “bagaimana aku tidak menangis Ya Rasulallah? Hanya seperti ini keadaan yang kudapati di rumah Tuan. Tidak ada perkakas dan tidak ada kekayaan kecuali sebuah meja dan sebuah geriba, padahal di tangan Tuan telah tergenggam kunci dunia Timur dan dunia Barat, dan kemakmuran telah melimpah.”Lalu baginda rasulullah menjawab “Wahai Umar aku ini adalah Rasul Allah, Aku bukan seorang Kaisar dari Romawi dan bukan pula seorang Kisra dari Persia. Mereka hanya mengejar duniawi, sedangkan aku mengutamakan ukhrawi."Kata-kata Aku bukan Kaisar Romawi, Aku bukan Kisra Persia, tidak berarti Rasulullah tidak memiliki kesempatan, mengingat keterangan Umar bahwa di tangan Rasulullah-lah tergenggam kunci dunia Timur dan dunia Barat. Namun niat Rasulullah saw dalam kalimat terakhir itu merupakan kata paling berharga “Mereka hanya mengejar duniawi, sedangkan aku mengutamakan ukhrawi.”Apa yang diisyaratkan Rasulullah saw sangatlah jelas, bahwa tidak selamanya hidup dengan kemewahan dan gelimang harta adalah berkualitas, justru sebaliknya. Seringkali kehidupan semacam itu menjadikan hidup terasa kering dan khotbah Jumat kali ini, semoga kita bisa menerapkan kesederhanaan dalam hidup dan perilaku kita sehari-hari sesuai anjuran Rasulullah. Aamiin yaa rabbal ' juga Rangkuman Cara Menerapkan Al Quran dan Hadis Sebagai Pedoman Hidup Khutbah Jumat Singkat Tahun Baru Semangat untuk Harapan & Hal Baik - Sosial Budaya Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom

Kesabaransenantiasa berkaitan dengan waktu. Orang yang sabar dapat membuktikan bahwa dirinya mampu menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang penting pada waktu yang tepat. Homer dalam karyanya yang masyhur bercerita tentang kemenangan tentara Yunani yang merebut kota Troya dengan menggunakan sebuah kuda kayu berukuran besar.

Materi khutbah Jumat ini mengingatkan kepada kita untuk senantiasa mengiri aktivitas kehidupan kita dengan nilai-nilai ibadah. Hal ini karena misi utama diciptakannya manusia ke muka bumi ini tiada lain adalah untuk beribadah kepada Allah. Untuk memberikan nilai lebih dari setiap aktivitas sehari-hari, ada 7 kalimat pendek namun penting untuk senantiasa dibaca dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah. Semoga kita bisa mengamalkannya dengan baik. Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul “Khutbah Jumat 7 Kalimat yang Penting Diucapkan Tiap Hari” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop. Semoga bermanfaat! الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ التّقْوَى خَيْرَ الزَّادِ وَاللِّبَاسِ وَأَمَرَنَا أَنْ تَزَوَّدَ بِهَا لِيوْم الحِسَاب أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ رَبُّ النَّاسِ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَوْصُوْفُ بِأَكْمَلِ صِفَاتِ الأَشْخَاصِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين وسَلّمْ تَسليمًا كَثِيرًا ، أَمَّا بَعْدُ ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ Maasyiral muslimin rahimakumullah Di antara rukun khutbah Jumat yang harus dilakukan oleh para khatib adalah menyampaikan wasiat takwa. Sebagai sebuah rukun yang tak boleh terlewatkan, maka pada kesempatan yang mulia ini, khatib mengajak kepada para jamaah wabil khusus kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa bertakwa dan patuh kepada Allah dengan menjalankan segala yang diperintahkanNya dan juga menjauhi dan meninggalkan segala yang dilarang Allah swt. Takwa ini juga yang ditegaskan Rasulullah saw dalam haditsnya, merupakan faktor yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ اَلْجَنَّةَ؟ قَالَ تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ Artinya “Rasulullah pernah ditanya perihal sesuatu yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga. Ia menjawab, Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik’.” HR Abu Hurairah Dalam hadits tersebut kita melihat bahwa selain takwa, akhlak yang baik juga menjadi faktor dominan orang masuk surga. Akhlak yang baik ini bisa terlihat dari perilaku serta perkataan seseorang saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Jika seseorang berakhlak baik, maka dalam setiap perkataan dan perbuatannya akan terlihat kedekatannya pada Allah swt. Dari mulutnya akan keluar kalimat-kalimat mulia dalam mengiringi aktivitasnya, sebagai wujud penghambaan kepada Allah swt. Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib ingin menyampaikan 7 kalimat mulia dan penting yang perlu diucapkan untuk mengiringi aktivitas setiap hari sehingga lebih memiliki nilai ibadah. Semakin sering kita mengucapkan kalimat-kalimat ini, maka insyaAllah hubungan kita dengan Allah semakin dekat. Dengan dibiasakannya kalimat-kalimat keluar dari mulut, maka karakter akhlak mulia bisa terpatri dan terwujud dan aktivitas kita. Maasyiral muslimin rahimakumullah Pertama adalah mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”. Kalimat ini digunakan untuk mengawali berbagai aktivitas. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kalimat “bismillah” mengandung keberkahan. Dengan membaca kalimat ini, bermakna bahwa kita mengawali aktivitas dengan menyebut dan mengingat dzat yang paling berkuasa dalam kehidupan ini yakni Allah swt. Hal ini juga akan lebih menyadarkan kepada kita bahwa semua hasil dari yang kita lakukan nantinya tidak akan lepas dari kehendak Allah swt, baik keberhasilannya maupun kegagalannya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Yasin ayat 82-83 اِنَّمَاۤ اَمْرُهٗۤ اِذَاۤ اَرَا دَ شَیْئًـا اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ. فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَـكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Artinya “Sesungguhnya urusannya, apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, jadilah!. Maka jadilah sesuatu itu. Maha suci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.” Kedua adalah mengucapkan “Alhamdulillahirabbil alamin”. Kalimat ini harus kita biasakan untuk diucapkan setelah menjalankan berbagai aktivitas sebagai ungkapan syukur kepada Allah swt yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan dan menyelesaikan aktivitas. Dengan rasa syukur ini juga, kita berharap Allah melipatgandakan segala nikmat yang telah dianugerahkan-Nya. Allah telah mengingatkan dalam Al-Qur’an surat Ibrahim Ayat 7 وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ Artinya "Ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” Ketiga adalah mengucapkan “Astaghfirullahal azhim”. Sebuah kalimat yang harus diucapkan jika kita berbuat sebuah kesalahan dan dosa. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa orang yang menekuni istighfar akan mendapat kemudahan saat menghadapi kesulitan dan akan diberi rezeki dari arah yang tidak terduga مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ Artinya "Barang siapa yang menekuni istighfar, Allah akan membuat setiap kesedihan menjadi kelonggaran, setiap kesempitan menjadi jalan keluar, dan memberi rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka." HR Ibnu Majah Maasyiral muslimin rahimakumullah Keempat adalah mengucapkan “InsyaAllah”. Kalimat yang kita bisa diucapkan saat kita akan melakukan sesuatu pada masa yang akan datang dan belum mengerjakannya. Mengucapkan InsyaAllah merupakan perintah Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an Surat al-Kahfi ayat 23-24 وَلا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا . إِلّا أَنْ يَشَاءَ الله Artinya “Dan janganlah engkau mengatakan tentang sesuatu, Aku akan melakukannya besok.’ Kecuali jika Allah menghendaki atau mengucapkan insyaallah.” Ayat ini memuat hikmah yang sangat mendalam sekaligus pendidikan bagi kita tentang pentingnya rendah hati dan tidak melulu mengandalkan kemampuan pribadi. Hal ini karena ada kekuatan yang lebih besar dibanding dirinya yakni Allah swt. Kelima adalah mengucapkan kalimat “La haula wa la quwwata illa billah”. Kalimat ini digunakan untuk mengungkapkan pengakuan keterbatasan manusia atas kuasa Allah SWT. Hal ini sesuai dengan artinya yakni “Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.” Dalam hadits riwayat Ibnu Abid Dunya, Rasulullah menegaskan bahwa siapa saja yang membaca kalimat ini setiap hari sebanyak 100 kali, maka ia selamanya takkan ditimpa oleh kefakiran. Rasulullah pun menyebut bahwa kalimat ini merupalkan simpanan surga dengan sebuah sabdanya يَا عَبْدَ اللهِ بْنَ قَيْسٍ، أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوْزِ الجَنَّةِ؟ قُلْتُ بَلى يَا رَسُوْلَ الله، قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ Artinya “Wahai Abdullah bin Qais, maukah aku tunjukkan kepadamu suatu simpanan dari berbagai simpanan surga?” Aku menjawab “Tentu, wahai Rasulullah.” Kemudian beliau bersabda “La haula wala quwwata illa billah.” HR al-Bukhari. Keenam adalah mengucapkan kalimat “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun”. Sebuah kalimat yang diungkapkan ketika kita mendapatkan ataupun mendengar sebuah musibah seperti kematian ataupun musibah-musibah lainnya. Kalimat yang disebut sebagai kalimat istirja’ ini adalah ungkapan kesadaran bahwa semua yang di dunia ini adalah berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya. Dengan mengucapkan kalimat ini, kita meminta kepada Allah untuk senantiasa menganugerahkan kesabaran dan ketabahan. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 155-156 وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ 155 الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ 156 Artinya “155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan; dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. 156. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji'ûn.". Ketujuh adalah mengucapkan kalimat “La ilaaha illalah”. Kalimat tauhid ini adalah salah satu zikir paling utama karena lebih berat dari dunia seisinya dan mampu lebih mudah mendekatkan diri kepada Allah swt. Kalimat ini bukan hanya kalimat pengakuan atas keesaan Allah swt, namun juga disebut sebagai kunci surga. Rasulullah menyebut bahwa orang yang menjelang ajalnya mengucapkan kalimat ini maka akan masuk surga. عَنْ مُعَاذَ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ آخِرَ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله دَخَلَ الْجَنَّةَ Artinya “Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu ia berkata “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata, Siapa pun yang akhir ucapannya ketika menjelang ajal kalimat La ilaha illallah maka ia masuk surga’” HR. Imam Abu Daud Ma’asyiral muslimin rahimakumullah Demikianlah 7 kalimat penting yang patut kita ucapkan setiap hari dalam berbagai dinamika kehidupan sehari-hari sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah swt. Semoga kita bisa mengamalkannya dengan baik dan istiqamah. Amin. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ ِللهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung 1 Dusta dilarang baik dalam pengadilan, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pulpit Commentary: "False witness is of two kinds, public and private. We may either seek to damage our neighbour by giving false evidence against him in a court of justice, or simply calumniate him to others in our social intercourse with them.
- Bismillaahirrahmaanirrahiim..Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُHadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Dengan-Nya kita meminta pertolongan dalam segala urusan dunia dan akhirat. Salawat dan salam tercurah untuk Nabi Muhammad SAW, seorang utusan yang paling mulia, keluarganya, dan semua sahabatnya …. Amma ba’du….Hari ini, Jumat 26 November 2011, kita kembali dapat berkumpul dalam majelis yang insya Allah dirahmati Allah dalam ibadah salat dan khotbah Jumat pekan ini. Naskah Khotbah Jumat Terbaru Maasyiral muslimin rakhimakumullah,Sebagai manusia yang hidup menjadi makhluk sosial tentulah kita pernah berbuat salah dan khilaf. Kalau bukan disakiti, disadari atau tidak, kita juga pernah menyakiti orang lain. Islam mengajarkan agar yang menyakiti meminta maaf, dan yang disakiti supaya bersabar sekaligus memberi maaf. Ini merupakan pedoman terbaik bagi kita sebagai makhluk sosial. Dalam sebuah nasehat yang disampaikan Imam al-Hasan ia menyebutkan, “Wahai umat manusia, jangan sekali-kali menyakiti yang lain. Namun, bila kau disakiti maka bersabarlah,” as-Shabru wa Tsawâb ’alaihi hal. 26. Sebenarnya, kesabaran sangat erat kaitannya dengan kesadaran. Pada laman NU Online disebutkan, bila benar-benar menyadari tabiat kemanusiaan kita yang tak lepas dari salah dan lupa, juga hakikat penciptaan kita yang senantiasa bersujud kepada sang Maha Pengampun lagi Penyayang, maka tiada alasan untuk tidak menjadi sesuatu yang sangat penting dalam ajaran Islam. Tersebab pentingnya kedudukan sabar ini, maka Allah SWT menjadikan sabar sebagai satu sebab dari berbagai sebab atau faktor mendapatkan pertolongan dan kebersamaan bersama Allah SWT berfirman يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ "Yā ayyuhallażīna āmanusta'īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, innallāha ma'aṣ-ṣābirīn"Artinya "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar," QS. Al-Baqarah 153.Baginda Rasulullah SAW juga bersabda “Sabar adalah sebagian dari iman.” HR. Abû Naîm dan al-Khathîb. Ajaran sabar begitu penting dalam Islam, sehingga porsinya separuh dari kesempurnaan kualitas dan tingkat keimanan kita. Baca juga Perilaku Ikhlas, Sabar & Pemaaf Menurut Agama Islam serta Contohnya Kisah Nabi Nuh AS Sabar dalam Berdakwah dan Selalu Mendoakan Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Sabar adalah menahan diri dari segala macam bentuk kesulitan, kesedihan atau menahan diri dalam menghadapi segala sesuatu yang tidak disukai dan dibenci. Kata sabar menjadi hal yang penting dalam menghadapi kehidupan kita sehari-hari. Di Al-Qur'an kata sabar sendiri mendapat pengulangan lebih dari 90 diminta untuk bersabar kapan dan dimana saja. Karena hanya dengan sabar itulah, kita mampu menjalani keadaan apa pun yang sedang dihadapi, apalagi saat ini kita masih menghadapi kondisi pandemi Covid- kita tertimpa musibah, maka kita harus bersabar dan mengucapkan kalimat inna lillahi wa inna ilaihi rajiun." Sesungguhnya kita itu milik Allah dan sesungguhnya kita akan kembali kepada Allah tiga tingkatan sabar yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Seperti termaktub dalam kitab as-Shabru wa Tsawâb alaihi, Syekh Ibnu Abid Dunya mencantumkan sebuah hadis riwayat Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabdaالصَّبْرُ ثَلَاثٌ فَصَبْرٌ عَلَى الْمُصِيبَةِ، وَصَبْرٌ عَلَى الطَّاعَةِ، وَصَبْرٌ عَنِ الْمَعْصِيَةِ، فَمَنْ صَبَرَ عَلَى الْمُصِيبَةِ حَتَّى يَرُدَّهَا بِحُسْنِ عَزَائِهَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ ثَلَاثَمِائَةِ دَرَجَةٍ بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ، وَمَنْ صَبَرَ عَلَى الطَّاعَةِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ سِتَّمِائَةِ دَرَجَةٍ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ تُخُومِ الْأَرْضِ إِلَى مُنْتَهَى الْعَرْشِ، وَمِنْ صَبَرَ عَنِ الْمَعْصِيَةِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ تِسْعَمِائَةِ دَرَجَةٍ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَةِ إِلَى الدَّرَجَةِ كَمَا بَيْنَ تُخُومِ الْأَرْضِ إِلَى مُنْتَهَى الْعَرْشِ مَرَّتَيْنِ Artinya “Sabar ada tiga tingkatan; sabar atas musibah, sabar dalam menjalani ketaatan, dan sabar dari laku kemaksiatan. Siapa saja yang sabar menghadapi musibah, sampai ia mampu merestorasinya sebaik mungkin, Allah akan mengangkat 300 derajatnya. Di mana, satu dengan lainnya berjarak sejauh antara langit dan yang bersabar dalam menjalani ketaatan, Allah mengangkat 600 derajatnya. Di mana, satu dengan lainnya berjarak sejauh antara lapisan-lapisan bumi dan batas ketinggian bagi yang bersabar dari laku kemaksiatan, Allah mengangkat 900 derajatnya. Di mana, satu dengan lainnya berjarak sekitar dua kali lipat antara lapisan-lapisan bumi dan batas ketinggian arsy.”Imam Ali bin Abi Thalib pernah memberi analogi keimanan dengan berkata yang maknanya“Ingatlah! Sabar mempertahankan keimanan layaknya kepala dalam satu tubuh. Bila dipenggal, habislah tubuh itu... Kemudian Sayyidina Ali mengangkat suaranya, dan menyampaikan, Ingatlah! Sungguh, tiada iman bagi yang tak memiliki kesabaran”. as-Shabru wa Tsawâb ’alaihi hal. 24 Jadi, walaupun sabar memiliki tingkatan, dari yang paling rendah sampai yang tertinggi, namun sejatinya bukan tentang tingkatan. Tetapi soal misi mempertahankan keimanan. Terkait tingkatan sabar, itu hanya indikasi dari tingkat keimanan jamaah Jumat rahimakumullah,Oleh karena urgensi sabar itulah, Allah SWT menegaskan bahwa kita diperintahkan untuk saling berwasiat, saling memberikan nasihat agar berbuat sabar, bukan hanya agar berbuat yang ini terdapat dalam firman Allah berikutوَالۡعَصۡرِۙWal' asrDemi masa,اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙInnal insaana lafii khusrsungguh, manusia berada dalam kerugian,اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِIl lal laziina aamanu wa 'amilus saali haati wa tawa saw bil haqqi wa tawa saw bis sabrkecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk Ash-Shâwî dalam kitab tafsirnya Hâsyiyat al-Shâwî alâ Tafsîr al-Jalâlain, ketika menjelaskan Surat al-’Ashr, menyatakan bahwa barangsiapa yang bisa memenuhi empat elemen ini beriman, beramal saleh, berwasiat/nasihat kebenaran, dan berwasiat kesabaran, maka ia telah memenuhi hak Allah dan hak hamba-Nya, sehingga mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat. Kita pun telah maklum dengan ayat yang menegaskan bahwa dunia ini adalah arena ujian dâr balâ’ berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta benda, nyawa dan buah-buahan, dan sebagainya. Allah pun memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang sabar, memberitahukan keadaan mereka ketika ditimpa musibah dan menetapkan balasan pahala dan rahmat bagi mereka. وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الـخَوْفِ وَالْـجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَموَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ. اَلَّذِيْنَ إذَا أَصَابَتهُمْ مٌّصِيْبَةٌۗ قَالُوْا إنَّا لِلّٰهِ وَإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَۗ. أُولٰۧئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحمَةٌۗ وَأُولٰۧئِكَ هُمُ الْـمُهْتَدُوْنَ “Dan pasti Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata ”Innaâ lillâhi wa innâ ilaihi râjiûn” sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmah dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS. al-Baqarah 155-157. Atas dasar itulah, sabar merupakan sebab kelangsungan kokohnya cita-cita, langgengnya amal dan usaha sungguh-sungguh. Tidaklah hilang dari seorang suatu kesempurnaan kecuali karena lemahnya kekuatannya dalam menanggung rasa sabar dan beban. Dengan kunci kesabaran yang kokoh, gembok-gembok persoalan dapat diatasi. Sebaik-baik perbuatan adalah sabar dalam menghadapi jamaah Jumat rahimakumullah,Ekistensi orang mukmin di antara manusia ini sungguh menakjubkan, karena karakteristik baiknya dalam menghadapi kondisi senang maupun kesulitan, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang artinya”Seorang mukmin itu bila mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur, karena bersyukur itu lebih baik baginya; dan bila ditimpa sesuatu kesulitan, maka ia bersabar, karena sabar itu lebih baik baginya.” HR. Muslim. Dengan demikian, jelas ajaran kesabaran sangat penting diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbagai sendi dan dinamika kehidupan, terutama tentu ketika tertimpa musibah. Bagi orang mukmin yang bisa menjalani dan menghadapi musibah dengan sabar, maka ia diberikan petunjuk, ampunan, dan rahmat dari Allah Taala. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan lahir bagi ahli musibah orang dan keluarga yang terkena musibah dan semoga Allah menyelamatkan kita, bangsa Indonesia, dari penderitaan, musibah dan bencana. Aamiin yaa robbal ' juga Kisah Teladan Nabi Zulkifli As Nabi yang Sabar dan Saleh Ayat Al-Quran Tentang Kesabaran dan Ikhlas - Sosial Budaya Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom

Dalamkehidupan kita sehari-hari, kita bisa bersikap toleran dan sabar dengan orang lain dan tidak bertengkar dengan orang lain, tetapi begitu orang lain melanggar kepentingan kita atau menyakiti harga diri kita, bagaimanapun, kita jadi membenci mereka, atau bahkan membalas dendam pada mereka.

Pendahuluan RenunganSelamat hari di mana Anda membaca renungan ini, saya akan menuliskan 2 Renungan harian berpusat pada Injil untuk kehidupan harian. Yang semakin bertumbuh kearah Kristus, mengenal Dia dan semakin mengasihi Dia saja. Renungan harian Kristen yang tentunya tetap berpusat pada Injil tema utama Alkitab. Renungan kali ini, saya ambil dari kitab Mazmur 119 1 dan setiap kehidupan yang Anda jalani, merupakan kehidupan yang semakin mengasihi TUHAN, marilah kita merenungkan renungan yang berpusat pada Inji, Yesus Kristus yang disalibkan dan bagaimana kita melihat Mazmur 119 memberitakan Kristus meskipun tidak secara langsung. Saya sangat suka kutipan dari, Charles Spurgeon, “Tidak ada Kristus dalam Khotbah Anda, pak? Maka pulanglah, dan jangan pernah berkhotbah lahi sampai Anda memiliki sesuatu yang layak dikhotbahkan.” Bagi saya Injil Yesus Kristus adalah pusat dari setiap tulisan renungan saya, celakalah saya yang mengaku sebagai hamba Kristus tetapi tidak memberitakan keindahan Kristus samasekali melalui tulisan Anda datang ke blog saya, merenungkan renungan yang telah saya sajikan untuk menjelaskan kepada Anda Kristus yang disalibkan. Anda akan menemukan diri Anda sebagai pendosa dan sebagai pendosa yang diampuni. Maka dari itu akan selalu ada seruan pertobatan, kehidupan harian Kristen haruslah tidak lepas dari yang namanya pertobatan, menyangkal diri artinya meninggalkan kebenaran diri dari John Calvin akan menjelaskan mengapa pentingnya Injil dan kebenaran yang ada di dalam Injil yang adalah kebenaran Kristus. “Kita tidak akan pernah berjubahkan kebenaran dari Kristus kecuali kita terlebih dahulu mengetahui dengan pasti bahwa di dalam diri kita tidak ada kebenaran samasekali.” Baiklah kita menyangkal diri dan siap untuk menderita bersama Yesus, menaklukan diri untuk pelayanan pemberitaan Kristus dan membawa jiwa-jiwa untuk dimuridkan bertumbuh, diubahkan di dalam melucuti kebenaran kita, menelanjangi dosa-dosa dan memberitakan Kristus yang memberikan diri-Nya sebagai penebus dan kita dilayakkan untuk menerima kebenaran Kristus karena Kristus yang benar telah menjadi dosa karena dosa-dosa kita ditimpakan kepadanya. Baiklah mari kita masuk ke dua poin renungan untuk kehidupan sehari-hari yang membaca dan merenungkan Kristen Singkat Tentang Kehidupan Sehari-hari oleh Kasih Karunia1. Kita yang dikatakan berbahagiaMazmur 1191 TB "Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN."Dosa telah masuk ke dalam dunia melalui Adam, kita yang adalah keturunan Adam. Mendapatkan dosa yang sama, yaitu kita tidak kudus dan kita tidak dapat melihat kemuliaan yang sejati. Ketika kita sudah mulai dapat berpikir atau bernalar, kita mulai memikirkan apa yang jahat. Saudaraku, saya mengajak Anda memikirkan kembali. Bagaimana dunia pada dasarnya tidak membawa kita pada kebahagiaan seperti yang kita rindukan. Dunia telah rusak semenjak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Manusia telah menjadi tuhan atas diri cita-cita manusia, semua hal yang ia kerjakan. Akan selalu berbuahkan hal-hal yang bertentangan dengan maksud TUHAN menciptakannya. Celakalah kita yang tidak bertobat, celakalah kita yang tidak melihat kemuliaan yang dari Allah, celakalah kita sampai Tuhan, dunia yang tidak berpengharapan, namun Sang Definisi utama keajaiban dunia, kehidupan yang Ia berikan merupakan gambar dan rupa-Nya. Maka dari itu Allah tidak akan membiarkan manusia akan kembali binasa, ketika ia ada di dalam melalui Kristus, gambar Allah yang ada di dalam diri kita, kita dikembalikan menjadi gambar Allah untuk kemuliaan-Nya dan untuk memuji Dia dan kagum kepada Dia dan menikmati-Nya. Ia memberikan kepada manusia satu harapan di kemudian hari. Ia memanggil Abraham untuk sebuah rencana besar, sampai akhirnya renungan yang Anda baca saat ini dapat ditulis dan menceritakan rancangan itu, rancangan yang ada di dalam Taurat dan saya yang adalah budak dosa, mencari kebahagiaan dari perbudakan dosa. Kita mendapatkan kehampaan dan kekosongan. Maka dari ini ada seruan pertobatan. Untuk melihat Sang Injil, Sang Kebenaran yang telah disalibkan dan mati sebagai orang-orang yang dianggap berdosa. Karena semua dosa Ana dan saya ditimpakan kepada-Nya. Inilah kebahagiaan sejati itu, ketika Anda ada di dalam Yesus, kehidupan di dalam-Nya akan membawa Anda untuk dapat mencintai Alkitab. Saya tidak akan memaksakan Anda untuk cinta Alkitab, karena hal itu mustahil. Jika Anda tidak mendengar Injil dan merenungkannya dan bertobat karenanya. Kiranya Allah Roh Kudus menceritakan Injil lebih jelas dari pada renungan yang sedang Anda baca hanya Roh Kuduslah Sang penginjil sejati dengan kelembutan, memanggil Anda untuk bertobat dan menerima Yesus dan memikirkan Yesus dan menaruh perasaan yang sama dengan Yesus Filipi 25. Sangatlah penting untuk mengerti bahwa kebahagiaan sejati, hanya ketika Anda benar-benar menjadi milik Allah dan Kristus di dalam Anda dan menjadi milik berharga tidak peduli Anda sudah mengaku percaya Kristus ataupun belum. Intinya Anda harus bertobat dan cintailah Taurat TUHAN Anda harus berjuang untuk mematikan kemalasan Anda dan kegilaan dari tipuan setan yang ingin merebut Anda dari Injil kasih karunia Allah di dalam kebahagiaan yang ada di dalam Alkitab yang adalah Injil dan Kebenaran di dalam Yesus, adalah sukacita sorga yang tidak akan dipengaruhi oleh keadaan dan masalah apapun itu. Mata Anda dan saya memandang kepada keindahan Allah dan bersukacita karena-Nya. Biarlah keindahan Kristus semakin nyata, Roh Kudus memberikan pengertia kepada Anda. Peringatan yang membawa kebahagiaanMazmur 119 2 TB Beberbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya yang mencari Dia dengan segenap yang masih di dalam dosa tidak akan pernah dapat mencari Allah. Walaupun ia orang Kristen sekalipun, ia akan mendengarkan tentang Allah tetapi tidak akan menyembah Allah dengan kekaguman. Baiklah kita mulai bergumul dan merenungkan dan belajar terus untuk, melihat kepada Kristus saja dan memandang kepada Anda kepada Kristus adalah kepercayaan untuk memberikan diri Anda pada peringatan-peringatan-Nya. Untuk mematikan semua dosa, untuk melayani Dia, dan untuk kemuliaan Allah. Kehidupan Anda untuk Allah, Allah, dan Allah saja. Karena untuk itulah Anda diciptakan. Anda dan saya dipanggil, dikuduskan dan dididik untuk semakin mengasihi Yesus semata-mata untuk melakukan rencana-Nya yang besar, sehingga kita semakin kagum kepada-Nya dan kita memberitakan Dia dengan penuh keyakinan dan tidak akan berbahagia dengan segala pengandalan Anda terhadap manusia dan dunia dan segala harta fannya. Terkutuklah manusia yang mengandalkan manusia dan semua keduniawiannya. Kehidupanya yang untuk memuliakan Allah kini telah memuliakan ciptaan. Kiranya kita bertobat dan memberikan diri kita kembali kepada Allah adalah madu yang menyehatkan, ia melepaskan Anda dan saya dari jerat dosa yang membinasakan. Cintailah semua peringatan Allah, kosumsilah itu untuk jiwa Anda yang harus hidup bagi Allah. Tidak ada yang lebih memuaskan dari Firman Allah, Yesus adalah Firman yang menjadi manusia. Ia adalah kemuliaan itu, Ia roti kehidupan, sehingga kita setiap hari haruslah datang kepada-Nya dan hidup untuk kemuliaan Yesus berarti mengenal dan percaya bahwa Ia adalah Tuhan. Anda akan sangat mencintai Alkitab untuk terus mengenal Allah, Anda dimampukan mempersembahkan tubuh Anda, dan Anda berbahagia karenanya. Olah karena untuk inilah Anda dan saya diciptakan. Kita diciptakan untuk TUHAN bukan untuk yang Juga Ayat Alkitab tentang kekuatanBiarlah setiap peringatan ini menjadi madu bagi jiwa, Alkitab yang mengajarkan kita, memperbaiki kelakyan, mendidik untuk Kristus Sang Kebenaran. Memabawa kita kejalan pertobatan dan kita memuliakan Allah dalam setiap kehidupan dan langkah kita, biarlah semua pertobatan kita membuahkan jiwa-jiwa yang dimuridkan dan mempercayai Kristus secara ini, sebenarnya membawa Anda pada penyerahan yang dalam. Bukan motivasi agar Anda sukses. Bukan untuk semakin mencintai benda fana yang memuaskan keegoisan dan keinginan Anda yang pada dasarnya pemberontakan kepada Allah. Tetapi saya sedang mengajak Anda untuk melihat Yesus, menyangkal diri, memukul salib dan mengikut Dia sampai mati. Mencintai apa yang Yesus cintai, temukan itu di dalam Alkitab, dan membenci dosa seperti Yesus membencinya. Hanya ketika cinta Anda terarah kepada Yesus, maka disanalah ada sukacita, hanya ketika kenikmatan sejati yang ada di dalam Yesuslah yang Anda nikmati. Hanya Yesus sukacita sejati. tidak ada sukacita yang sejati yang dapat dunia berikan kepada Anda, tidak ada kehidupan yang sejati dan memuaskan ketika pengharapan Anda kepada diri sendiri dan dunia. Maka marilah bertobat dan datang kepada Yesus untuk mengakui dan berserah kepada Dia. 3. Doa Kristen Untuk Renungan Saat Teduh Berdasarkan Mazmur 1191-2Oleh karena aku pendosa besar, oleh karena aku lebih memilih melakukan dosa dan mengabaikan Tuhan yang kudus. Maka kebahagian sejati di dalam Tuhan Yesus tidak benar-benar nyata. Aku ada dalam kegelapan yang mengerikan, meremukkan aku untuk aku mati dam Tuhan ampuni aku yang berdosa ini, aku yang bercela dan penuh noda. Bahkan aku yang seringkali merindukan dosa-dosa ku dan aku tidak mendapatkan kebahagiaan di sana pada akhirnya. Aku diperbudak oleh kuasa di mana aku benar-benar tidak dapat melawannya. Tuhan aku telah berdosa, aku telah melawan-Mu. Ampuni kebenaran yang ada di dalam Kristus, itulah yang menjadi bagianku. Baiklah aku berlari kepada keindahan anugerah Tuhan dan berlutut di kali salib. Melihat dan percaya bahwa dosa-dosaku telah diampuni. Aku percaya bahwa hanya melalui kebenaran Kristus maka aku benar. Dan Ketika kebenaran itu meresap dalam diriku, aku percaya, di sanalah aku dapat pujian dan hormat hanya bagi Allah, Raja segala raja, kudus kuduslah nama-Mu ya TUHAN. Tidak ingin aku tidak memuliakan-Mu, ijinkan jiwaku kagum pada-Mu, karena aku percaya aku kudus karena Yesus telah menguduskan aku, kebahagiaan Kristus di dalam aku dan baiklah kasih itu dapat aku bagikan, kasih Kristus untuk sesamaku. Amin.
. 385 494 25 254 432 11 477 370

khotbah tentang kehidupan sehari hari