NamaTaman Mini Indonesia Indah Harga Tiket 35.000 (Belum Termasuk Tiket Wahana) Jam Buka 06.00 - 18.00 Alamat Lokasi Jalan Raya Taman Mini, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tiket Masuk TMII atau Taman Mini Indonesia Indah sangat terjangkau karena Metro Mini T. 45 jurusan Pulogadung-PT.II TMII; Angkot KWK S. 15 A jurusan Metro Lampung adalah salah satu kota di Provinsi Lampung. Letaknya hanya 52 kilometer dari Bandar Lampung. Saat ini Metro Lampung sedang mengembangkan berbagai sektor mulai dari pendidikan, keamanan, kebersihan, dan tempat wisata. Tujuannya untuk mendatangkan para wisatawan agar dapat meningkatkan perekonomian daerah. Meskipun terbilang kota kecil, Metro Lampung menawarkan banyak tempat wisata yang wajib dikunjungi, mulai dari menyuguhkan pemandangan nan asri sampai wisata religi. Semua tempat wisata tersebut dapat kamu nikmati sebagai tempat bersantai bersama keluarga. Ingin tahu tempat wisata apa saja yang menarik untuk dikunjungi saat berada di Metro Lampung?Simak ulasannya berikut ini! 1. Gua Warak Sumber Gua Warak sudah lama menjadi tempat wisata di Metro Lampung. Letaknya memang cukup sulit dijangkau karena harus melewati persawahan dan sungai. Namun jika kamu suka dengan petualangan, tempat wisata satu ini wajib kamu kinjungi. Sejak tahun 2000-an sayangnya tempat wisata tersebut terbengkalai. Banyak lumut dan hampir tertutup tumbuhan liar. Akan tetapi awal tahun 2020 pemerintah kota setempat mulai gencar mengembangkan Gua Warak menjadi tempat tujuan wisata. Saat sampai di tempat Gua Warak kamu akan menikmati pemandangan asri di Metrlo Lampung. Di samping gua juga terdapat aliran sungai bisa untuk bermain air di sana. Alamat Rejomulyo, Metro Selatan, Kota Metro, Lampung Jam Buka – WIB Tiket Masuk 2. Sawah Bertingkat Jika sedang berada di Metro Lampung jangan lewatkan pemandangan Sawah Bertingkat. Pemandangan di tempat ini masih asri dan sejuk. Tempatnya cukup Instagramable untuk foto-foto. Banyak wisatawan yang menjadikan Sawah Bertingkat sebagi destinasi untuk liburan bersama keluarga. Alangkah baiknya mengunjungi tempat wisata satu ini saat cuaca sedang cerah. Apabila datang saat cuaca hujan jalanan akan menjadi becek dan licin. Meski demikian kamu harus tetap hati-hati saat datang ke Sawah Bertingkat saat cuaca apapun ya! Alamat Bantul, Kec. Metro Selatan, Kota Metro, Lampung Jam Buka 24 Jam Tiket Masuk parkir 3. Taman Merdeka Taman Merdeka adalah tempat favorit rekreasi masyarakat Metro Lampung. Di tempat ini kamu bisa mendapatkan suasana yang sejuk walaupun letaknya berada di tengah kota. Pemandangan menjadi semakin indah saat malam tiba. Selain indah karena diterangi lampu-pampu taman. Tugu yang berada di tengah taman juga memancarkan lampu dan membuatnya tampak indah. Setiap weekend atau menjelang sore hari Taman merdeka ramai oleh masyarakat yang sedang berolahraga. Alamat Jl. AH Nasution, Imopuro, Kec. Metro Pusat, Kota Metro, Lampung Jam Buka 24 Jam Tiket Masuk parkir 4. Dam Raman * sumber Dam Raman adalah sebuah bendungan yang terletak di Distrim 28, Metro Lampung. Bendungan tersebut dibuat pada masa penjajahan Belanda. Tujuannya untuk dijadikan sumber pengairan utama ladang dan persawahan warga setempat. Saat berkunjung ke Dam Raman, kamu dapat menikmati perahu gowes. Bagi kamu yang berani menjelajahi bendungan juga tersedia perahu dayung. Di pinggiran bendungan terdapat pohon besar dan rindang. Banyak pengunjung yang menjadikannya sebagai tempat piknik bersama keluarga. Suasana semakin lengkap bila sore tiba. Pengunjung dapat menikmati pemandangan sunset yang indah di tempat ini. Alamat Jl. Dam Raman Purwoasri, Metro Utara, Kota Metro, Lampung Jam Buka – WIB Tiket Masuk 5. Taman Bunga Asri * sumber Taman Bunga Asri menjadi pusat tujuan utama di Metro Lampung sejak dibuka tahun 2019 lalu. Sesuai dengan namanya, taman ini dipenuhi dengan taman bunga yang cukup luas. Warnanya berwarna-warni, ada merah maupun kuning. Bunga yang ditamani adalah jenis celosia. Bunga tersebut hanya bisa bertahan merkar 3 sampai 4 bulan, tergantung perawatan. Jika berkunjung ke tempat ini jangan lupa mengabadikan foto di tengah-tengah taman dengan ribuan bunga celosia. Kamu dan keluarga juga bisa santai sambil makan bersama di saung yang sudah disediakan. Alamat Rejomulyo, Metro Sel., Kota Metro, Lampung Jam Buka 24 Jam Tiket Masuk – 6. Taman Palem Indah * sumber Jika kamu merupakan warga asli Metro Lampung pasti sudah tidak asing dengan tempat wisata satu ini. Taman Palem Indah cocok menjadi tempat liburan bersama keluarga. Kolam yang tersedia bervariasi kedalamannya. Ada berbagai macam wahana yang bisa dicoba seperti seluncuran air dan ember tumpah. Tempat wisata ini memang aman untuk anak-anak. Akan tetapi harus tetap di bawah pengawasan orang tua atau orang dewasa ya! Alamat Jalan Jendral Sudirman, Ganjar Agung, Ganjarasri, Kec. Metro Bar., Kota Metro, Lampung Jam Buka Selasa – Kamis – Jumat – Sabtu – Minggu – Tiket Masuk – 7. Jembatan Gantung Pelita * sumber Jembatan Gantung Pelita terletak di daerah Sumbersari, Metro Lampung. Jembatan satu ini memiliki warna yang nyentrik dan menawan. Banyak wisatawan yang datang untuk sekadar foto-foto. Suasana bisa tambah romantis saat melihat sunset yang indah di tempat ini. Di sekitar jembatan juga terdapat saung dan spot foto yang Instagramable. Kamu dapat bersantai bersala keluarga di bawah pohon bambu yang rindang. Di sana tersedia jajanan makanan dan minuman bagi wisatawan. Alamat Sumbersari, Metro Sel., Kota Metro, Lampung Jam Buka 24 Jam Tiket Masuk parkir 8. Masjid Taqwa Masjid Taqwa adalah pusat wisata religi bila berkunjung di Kota Metro Lampung. Masjid tersebut sudah berdiri sejak tahun 1967. Kemudian dilakukan perbaikan tahun 2015 yang menghabiskan dana sebesr Rp 18 milyar. Luasnya bisa menampung sekitar jemaah umat Islam. Sekitar masjid terdapat taman dengan pohon yang tinggi dan besar. Wisatawan juga kerap mengelilingi masjid karena pemandangannya yang asri dan sejuk. Mempunyai desain yang mewah tak heran jika banyak jamaah abadikan momen di Masjid Taqwa. Alamat Jl. Letjend Alamsyah Ratu Prawira Negara Imopuro, Kec. Metro Pusat, Kota Metro, Lampung Jam Buka 24 Jam Tiket Masuk Rp untuk parkir Telepon - 9. Taman Metro Indonesia Indah * sumber Taman Metro Indonesia Indah merupakan replika dari Taman Mini Indonesia Indah TMII. Di sini ada berbagai macam wahana permaianan yang dapat kamu coba, yang paling terkenal adalah tempat waterboomnya. Kamu juga bisa menikmati wahana lainnya seperti flying fox. Permainan tersebut cukup aman untuk anak-anak menantang adrenalin mereka. Berlibur ke Taman Metro Indonesia Indah cukup terjangkau dengan fasilitas yang tersedia. Alamat Bar., Hadimulyo Bar., Kec. Metro Pusat, Kota Metro, Lampung Jam Buka 24 Jam Tiket Masuk Rp 000 Telepon - 10. Taman Sakura Garden * sumber Sekarang tidak perlu jauh-jauh ke Jepang untuk melihat indahnya bunga sakura. Kalian cukup mengunjungi Taman Sakura Garden di Metro Lampung. Tempat wisata satu ini sangat hits di masyarakat. Meskipun bunganya hanya hiasan saja, tetapi cukup instagramable buat foto-foto. Suasananya asri dengan dikelilingi tanaman. Ada banyak spot foto yang tersedia yaitu seperti jembatan, hiasan bunga sakura, rumah, dan payung-payung. Alamat Unnamed Road, Sumbersari, Metro Sel., Kota Metro, Lampung Jam Buka – WIB Tiket Masuk Rp 000 Telepon +6287797655859 Metro Lampung memang kota yang padat penduduk. Jalanannya pun ramai dengan hiruk-pikuk kendaraan bermotor. Namun dibalik itu, kota tersebut menawarkan berbagai keindahan tempat wisatanya. Banyak dari tempat wisata tersebut yang masih terjaga dengan baik keasriannya. Menurut kamu mana tempat wisata yang menarik di Metro Lampung? ZuliArdiansyah LAMPUNG KOTA METRO Metro — Pada saat libur akhir Oktober Taman Metro Indonesia Indah (TMII) dibanjiri oleh pengunjung. Sesuai dengan peraturan yang disepakati Pemerintah Kota Metro tempat pariwisata di kota Metro untuk perketat pengawasan protokol kesehatannya.
LOG IN Vania Evan The Jakarta Post Jakarta ● Mon, June 7, 2021 2021-06-07 0934 739 ef61debc7c9ec5e1a7dfe462b74227ae 1 Lifestyle TMII,TMII-anniversary,Taman-Mini-Indonesia-Indah,New-Order,Soeharto,tien-soeharto,theme-park Free It seems odd, but like many other Indonesians, my perception of my country's cultural richness stemmed from my many study tours to Taman Mini Indonesia Indah TMII, a theme park that was opened in 1975. A visit there was always an occasion, filled with excitement, especially as young school children. Back in the 1980s and 1990s, nearly all elementary schools in Jakarta would arrange study tours to this theme park-slash-open-air museum, which is located in East Jakarta. The theme park showcased life-sized pavilions replicating traditional houses for each province in Indonesia. TMII laid a foundation for understanding Indonesia, especially in a cultural context, for many Indonesians at their most impressionable age. It was glorious and idyllic. But with tax debts reportedly racking up, along with increasing operational costs and losses of between Rp 40 billion US$ million and Rp 50 billion a year, the question is Does TMII serve its initial function of cultural conservation, or is it merely a showpiece of the past, instilled with New Order propaganda? How it started, how it's going TMII was established at the behest of former president Soeharto under the New Order regime. This isn’t a historical secret. But what has been under wraps is the fact that TMII suffered massive losses for 44 years while being managed by the Harapan Kita Foundation, led by the Soeharto family. This discovery came from a lawsuit filed by a Singapore-based firm Mitora Pte Ltd against five of Soeharto’s for their unpaid obligations. The bill aimed to confiscate the Soeharto family's belongings, including 2 hectares of the 145 ha TMII area. "There was political heat during that time, as people were questioning the significance of this state-funded megaproject over a park," JJ Rizal, a historian and founder of history books publisher Komunitas Bambu told The Jakarta Post. Traditions kept alive The West Sumatra pavilion in Taman Mini Indonesia Indah TMII. Taman Mini Indonesia Indah documentation/Courtesy of Taman Mini Indonesia Indah Soeharto was considered one of the world's most corrupt leaders, according to Berlin-based anticorruption NGO Transparency International. So, not only was TMII suspected to have been built to serve as the family’s personal cash cow, its construction came at the expense of local residents. Roughly 300 houses were razed to make way for the project, which was initiated by Soeharto's wife, Tien Soeharto. The inspiration reportedly came from her visit to Disneyland in the United States and a park with a similar theme in Bangkok. The financial backing was not endorsed by many. Travel journalist Cristian Rahadiansyah told the Post "Tien Soeharto collected the capital by way of crowdfunding. She persuaded each of Indonesia's provincial governors to turn her idea into reality." Each pavilion that represents a province's cultural identity was taken care of by the local governors. At the height of the family’s powers, no one said “no” to a Soeharto family member. Yet in the context of tourism, TMII has secured a prominent spot. "It was the first tourist attraction with Indonesian identity as the overarching theme," Cristian added. The face of Indonesia Cristian, 41, who grew up during Soeharto's three-decade presidency, said he had been spoon-fed to see Indonesia with a specific outlook. "TMII was only a minuscule part of the whole New Order propaganda, and the idea kept being implanted through television, books, even education curriculums," he said. Not maintained The roof tiles of the North Sumatra pavilion shows damages in need of repair. JP/Vania Evan Mudita Nanda, 23, was also left with a lasting impression of TMII after visiting the complex back when he was in elementary school. "I think almost every year, my school took students to TMII to explore the many attractions inside, like Keong Emas [the first Sydney Opera House-like theater at that time], aquarium park and several others," he told the Post. "The feeling of being in a huge theme park to witness Indonesia close up was amazing, and at that time, there weren't so many similar destinations in Jakarta," Mudita said, adding that TMII had a special place in his heart. Massive dome The first IMAX theater in Indonesia was Keong Mas Theater in Taman Mini Indonesia Indah TMII. Encyclopedia DKI Jakarta/Courtesy of Encyclopedia DKI Jakarta In a historical context, JJ Rizal said it was safe to see TMII as a cultural heritage. "Just like the Dutch colonial government represented their era through the Menteng area [Central Jakarta], Soeharto was trying to make a representation of Indonesia through a theme park. "It was an artifact of the New Order, representing Indonesia in a Javanese concept as reflected by the architecture style. TMII depicts the political condition at the time it was built. TMII was the face of the New Order, not the face of Indonesia." They can and should do better As a tangible link to the past, TMII could be a priceless heritage for coming generations. But unfortunately, its regulars have expressed their disappointment at the lack of maintenance. "TMII is a symbol of our cultural identity, yes, but it also symbolizes our lack of commitment to preserving our culture," said 25-year-old Prabowo Satrio, who visits TMII two to three times a week. Ana, 53, a regular who doesn't want to go by her real name, said TMII needed to be revitalized as the facilities continued to deteriorate each year. "Some of the pavilions look dusty and need to be repaired. Some of the green spaces need to be more taken care of.” [gal5] Going by data provided by the Tourism and Creative Economy Agency, TMII's visitor count was 5 million to 6 million people per year in the 2017-2019 period. The fact that people are still flocking to TMII makes it such a letdown that the pavilions, which were the main attraction of TMII back then, are not being treated well. More than a reminder to preserve what we have built as a country, the just-revealed controversy is also a wake-up call to examine the ongoing corrupt practices Indonesia has inherited by the Soeharto era. "If we want to talk about TMII now, we should talk more about the chance to evaluate past corruption, collusion, and nepotism, which remain pervasive […]," said JJ Rizal. + view more Topics TMII TMII-anniversary Taman-Mini-Indonesia-Indah New-Order Soeharto tien-soeharto theme-park
Tamanburung TMII (photo/tamanmini) Taman dengan bentuk kubah ini juga menjadi salah satu tempat wisata favorit di Taman Mini Indonesia Indah. Kamu bisa menemukan 175 jenis burung dengan koleksi terlengkap di Indonesia. Sebanyak 30 jenis di antaranya termasuk dalam kategori burung langka dan dilindungi loh! 3. Teater Keong Emas . 174 442 217 140 187 49 160 488

taman metro indonesia indah